Di pertandingan ini, pelatih timnas Nil maizar menggunakan skema 4-4-2. Duet Titus Bonai dan Irfan Bachdim menjadi tumpuan di lini depan.
Mauritania langsung tancap gas sejak awal laga. Melalui umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki, Mauritania terus mengurung pertahanan Indonesia.
Indonesia sendiri praktis hanya mampu tampil bertahan nyaris sepanjang laga babak pertama dan hanya sesekali melakukan serangan melalui counter attack.
Namun, counter attack yang dilancarkan Pasukan Garuda kerap membahayakan gawang Mauritania. Di menit ke-20, kebuntuan Indonesia pun terpecahkan.
Diawali pola serangan balik cepat, Titus Bonai mengirim umpan ke sisi sayap kanan, Hendra Bayaw merangsek ke kotak penalti dan dengan tenang menceploskan bola ke dalam gawang 1-0 Indonesia memimpin.
Empat menit kemudian, Indonesia berhasil menggandakan keunggulannya kembali melalui serangan balik cepat.
Hamdi Ramdhan mengirim umpan silang datar dari sisi kanan. Pemain Mauritania yang bermaksud menghalau bola justru tanpa sengaja memasukkannya ke gawang sendiri. 2-0 Timnas unggul hingga akhir babak pertama.
Dominasi Mauritania berlanjut di babak kedua. Tim wakil Afrika itu terus mengurung pertahanan Indonesia.
Beberapa kali kiper Timnas Wahyu Wijiastanto harus jatuh bangun menyelamatkan gawangnya, termasuk menepis satu tendangan penalti.
Adapun, Indoensia terus mengusung strategi counter attack cepat dengan mengandalkan tusukan dari sisi sayap.
Indonesia beberapa kali memiliki peluang, diantaranya melalui Irfan Bachdim dan Tibo. Namun, terkendala tangguhnya kiper Mauritania.
Hingga pertandingan usai, keunggulan dua gol Indonesia tetap tak berubah. Hasil ini menempatkan Indonesia di puncak Grup B dengan raihan tiga poin.
