Innovators and experts in computer technology, Michael S. Sunggiardi, mengatakan dari 239 juta penduduk Indonesia, orang yang melek teknologi hanya 10 persen atau sebanyak 23,9 juta.
Kendati saat ini diperkirakan terdapat sekitar 80 juta orang yang mengakses Internet, angka itu tidak merujuk pada mereka yang benar-benar memahami teknologi informasi. Dari jumlah itu, 72 juta orang di antaranya menggunakan Internet untuk berjejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter.
"Melek teknologi dalam arti mereka bukan early adaptors dan terus mengikuti perkembangan teknologi," kata Michael.
Menurut pria yang sudah berjibaku dengan dunia komputer di Tanah Air sejak 1982 ini, dari 497 kota besar di Indonesia, 10 di antaranya siap mengadopsi teknologi tingkat tinggi, seperti komputasi awan. "Pulau Jawa dan Sumatera tentunya," ujarnya.
Sementara itu, di luar wilayah tersebut, apalagi Indonesia bagian timur, dia melanjutkan, penggunaan teknologi masih sangat minim, bahkan di bawah minus. Salah satu alasan rendahnya serapan teknologi informasi di wilayah ini lantaran infrastruktur yang belum terbangun.
Tahun ini rencananya pemerintah akan membangun jaringan serat optik nasional yang menjangkau 33 provinsi, 440 kota/kabupaten. Jaringan serat optik ini direntangkan dengan menggunakan kabel laut dan kabel darat dengan panjang masing-masing 35.280 dan 21.807 kilometer.