Filippo, bocah 9 tahun yang merupakan seorang tifosi setia Inter, lelah melihat tim kesayangannya mengalami kekalahan, jadi dia datang melihat pertandingan melawan Bologna dan duduk di tribun sambil membawa sebuah papan pesan. "Bisakah kalian menang? Kalau tidak, aku akan jadi bahan olokan di sekolah. Terima kasih. Filippo," tulisnya dalam warna biru dan hitam lambang kebesaran Inter.
Sayangnya, keinginan Filippo musnah karena Inter justru takluk 0-3 dari Bologna di Giuseppe Meazza untuk pertama kalinya sejak 1998. Itu juga kekalahan Inter yang ketiga secara beruntun tanpa bisa mencetak gol di Serie A. Seusai pertandingan, Inter mengundang Filippo ke pusat latihan mereka untuk meminta maaf secara langsung kepadanya.
Lucunya, beberapa hari setelahnya saat laga AC Milan melawan Cesena kemarin, muncul banner lain dari tifosi cilik lainnya yang sepertinya adalah teman sekolah Filippo dan pendukung setia sang rival, bertuliskan "Milan terus menang, jadi saya akan terus mengolok Filippo di sekolah. Samuel dan Alice."
Di partai lainnya antara Juventus dan Catania, muncul banner tandingan lain yang memberi saran untuk Filippo, bertuliskan : "Filippo. Gantilah Sekolah. (atau) Gantilah Tim."
Internazionale akhinya meminta maaf kepada seorang tifosi ciliknya yang hadir di Giuseppe Meazza dan melihat mereka dihancurkan Bologna FC dengan skor telak 0-3 di pentas Serie A. Filippo menerima hadiah kostum spesial dari kapten Javier Zanetti dan Presiden Massimo Moratti mengundang keluarganya secara pribadi untuk memberi mereka hadiah khusus.
"Aku takkan berpindah tim, selamanya tifosi Inter," tutur Filippo pada Telelombardia. "Kuharap pesan saat melawan Bologna kemarin adalah yang terakhir. Aku tak ingin membawa tulisan seperti itu lagi."