Ditetapkanya Anggota Badan Angaran (Banggar) DPR-RI dari Partai Demokrat, Angelina Sondakh, sebagai tersangka oleh KPK bertolak belakang dengan slogan anti korupsi yang digemborkan Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Bahkan, iklan Partai Demokrat yang berslogan ‘Tidak Pada Korupsi’ pada saat Pemilu 2009 lalu seakan hanya manis di bibir. Komitmen itu seperti hilang begitu saja.
Hingga saat ini, sebagian besar rakyat Indonesia masih ingat iklan anti korupsi yang diteriakkan oleh Angie, sapaan akrab Anggelina Sondakh bersama elite demokrat lainnya. Dalam iklan itu Angie berteriak “Katakan Tidak Pada Korupsi” sambil membalikkan jempolnya pertanda perang melawan koruptor.
Namun siapa sangka, predikat koruptor itu kini malah melekat setelah dirinya, setelah mantan Putri Indonesia itu diduga terlibat dalam kasus dugaan suap wisma atlet.
Iklan yang berdurasi 30 detik itu kini masih bisa dilihat di Youtube. Tak ayal, sejumlah pihak pun berpendapat, bahwa partai yang berlambang bintang mercy itu ternyata memiliki kader-kader koruptor.
Selain Anggie, dalam iklan kapanye itu juga terdapat Edhie Baskoro (Ibas), Tere, dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang juga mengatakan tidak dengan mengepalkan tangannya.
Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum juga sering disebut-sebut oleh mantan Bendahara Umum PD, M Nazaruddin. Mungkinkah Anas terlibat seperti yang dituduhkan Nazaruddin dalam setiap persidangannya. Meski begitu, dalam setiap kesempatan, pria asal Blitar itu selalu membantah tudingan dari Nazaruddin tersebut.
Sebelumnya telah diberitakan KPK sudah menetapkan Angie sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap Wisma Atlet. Angie dikenakan pasal berlapis terkait penyuapan dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun.