Foto Pembakaran Bendera Malaysia

http://data.tribunnews.com/foto/berita/2011/12/18/AKSI_BAKAR_BENDERA_0021.jpg

LSM Gerakan Masyarakat Pembebasan (Gempa) dan ratusan massa dari 22 desa di Aceh Singkil, yang tengah bersengketa lahan dengan PT Nafasindo, Minggu (18/12/2011) sore, menggelar aksi solidaritas terhadap tragedi Mesuji, yang diduga telah menelan korban jiwa. Aksi solidaritas dilakukan dengan pembakaran replika bendera Malyasia, sebanyak dua lembar dan penyampaian pernyataan sikap yang dibacakan Murlisin Pohan perwakilan warga.


http://data.tribunnews.com/foto/berita/2011/12/18/AKSI_BAKAR_BENDERA_0011.jpg

Aksi tersebut dilakukan, di jalan raya Singkil-Subulussalam, tepat di depan kantor Koperasi LSM Gempa, Desa Gunung Lagan, Kecamatan Gunung Meriah. Aksi berlangsung sekitar satu jam, cukup mendapat perhatian warga yang melintas ke lokasi tersebut. Namun tidak sampai mengganggu arus lalu lintas dari ke dua arah.

Dalam pernyataan sikapnya, disebutkan peristiwa perampasan lahan di Mesuji, memiliki kemiripan dengan yang terjadi di Aceh Singkil. Konflik persengketaan lahan antara masyarakat dan perusahan kelapa sawit, sama-sama asal Malaysia. 

"Nafasindo kepunyaan warga Malaysia, bersengketa sudah memakai usia hampir 7 tahun, namun tuntutan warga pasang patok permanen, sampai sekarang belum tuntas sementara intensitas perlawanan dari rakyat semakin terus meningkat. Kasus Mesuji jangan sampai terjadi di Aceh Singkil," kata Jaminuddin Ketua LSM Gempa, secara terpisah kepada Serambi Indonesia (Tribunnews Network).

Warga mendesa Pemerintah Aceh dan BPN segera mengeksekusi lahan-lahan masyarakat yang sudah dinyatakan di luar areal Nafasindo agar konflik Mesuji tidak terjadi di Aceh Singkil. Kemudian Kapolda Aceh diminta, mengevaluasi kinerja  Kapolres Aceh Singkil.

 "Pemerintah Aceh dan BPN segera mengeksekusi lahan-lahan masyarakat yang sudah dinyatakan di luar areal Nafasindo agar konflik Mesuji tidak terjadi di Aceh Singkil. Kapolda supaya segera menarik seluruh pasukan Brimob yang dijadikan tameng dan menjaga perusahaan," pungkasnya.