Meski Berlimpah Harta, Kaum Kaya di China Tak Bahagia

Kalangan miliuner super kaya di China ternyata tidak bahagia meskipun kekayaan mereka berlimpah dan segala hal bisa dibeli. Ternyata ekonomi yang maju pesat tak menjamin kebahagian masyarakat.

"Semakin kita kaya, maka semakin tipis kebahagiaan yang didapat," demikian hasil survei dari Hurun Report terhadap 500 miliuner di China. Laporan tersebut dikutip dari AFP.

Menurut survei Hurun tersebut, miliuner biasa di China mempunyai kekayaan rata-rata 10 juta yuan (US$ 1,6 juta) atau sekitar Rp 15,2 miliar. Sementara yang super kaya, jumlah hartanya 10 kali miliuner biasa.


"Uang juga bisa membawa banyak masalah. Akhirnya, berbagai masalah tersebut menimbulkan tekanan dan kepuasan. Tekanan ini bisa datang dari berbagai aspek," kata pendiri Hurun Report yaitu Rupert Hoogewerf.

Hampir 30% dari responden survei ini mengatakan dirinya tidak bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadinya. Bahkan setengah dari responden menyatakan tidak bahagia akibat tidak mempunyai waktu banyak untuk keluarganya.

Lebih dari seperempat responden survei mengatakan tidak bahagia karena kesehatan terganggu akibat kurang olahraga.

Para miliuner di China rata-rata hanya tidur 6,6 jam sehari selama hari kerja. Bahkan ada 27% responden survei yang menyatakan tidur kurang dari 6 jam.

Bahkan para miliuner ini tak jarang yang kehidupan rumah tangganya hancur dan terpaksa bercerai. Miliuner pria biasanya lebih senang mengurus perusahaannya, sementara yang wanita lebih sering jatuh cinta.

Miliuner wanita di China lebih banyak yang bercerai atau memutuskan tidak menikah, jumlahnya lebih besar dua kali lipat dari para miliuner pria.

Contoh saja anak perempuan dari orang terkaya di China yaitu Zong Qinghou. Anak Qinghou hingga umur 30 tahun tidak pernah mempunyai kekasih. Padahal kekayaan Qinghou mencapai US12,6 miliar atau sekitar Rp 119,7 triliun.
pasang iklan banner
 
InnOnet © Copyright 2011-2018 Notifikasiku. All Rights Reserved.