10 Wilayah Sukabumi Ini Waspada Penyebaran HIV



Komisi Penangulangan HIV/AIDS Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat dari hasil pemetaan yang dilakukan pihaknya ada sedikitnya 10 kecamatan yang masuk daerah rawan penyebaran HIV.

"Kecamatan yang rawan penyebaran HIV tersebut antara lain untuk di wilayah utara antaran lain Cibadak, Cikembar, Cicurug, Parungkuda, Cisaat, Sukaraja dan untuk di selatan Palabuhanratu, Ciracap dan kecamatan yang memiliki objek wisata," kata Seketaris KPA Kabupaten Sukabumi, Asep Suherman, Selasa.

Menurut Asep, untuk daerah rawan yang berada di wilayah utara dari hasil pendataan pihaknya karena kecamatan tersebut cukup tinggi angka pengguna narkobanya, karena salah satu penyebaran HIV dari penggunaan jarum suntik secara bergiliran atau pengguna narkoba jarum suntik.

Sementara untuk daerah rawan yang berada di selatan disebabkan kecamatan tersebut cukup tinggi angka transaksi seksnya karena kecamatan itu memiliki tempat wisata seperti pantai/laut, pegunungan dan sungai. Bahkan dari pendataan yang dilakukan pihaknya pada 2013 lalu, kasus baru penularan HIV melalui hubungan seksual.

Lebih lanjut, untuk tahun lalu pihaknya menemukan ada 69 warga Kabupaten Sukabumi yang positif terjangkit HIV yang mayoritas berasal dari kaum pria dengan rentan usia dari 20-29 tahun atau merupakan usia produktif. Selain itu, dari jumlah tersebut ada empat orang balita yang juga positif HIV yang ditularkan dari ibu yang mengandungnya.

"Dari pendataan dan penelitian yang kami lakukan dalam tiga tahun terakhir ini ternyata ada peralihan dalam cara penularan virus yang menggerogoti daya tahan tubuh awalnya mayoritas penularannya dari penasun tapi untuk saat ini kebanyakan melalui hubungan seksual khususnya baik dari pelanggan maupun penjaja seks serta hubungan sejenis," tambahnya.

Asep mengatakan untuk para pengidap HIV/AIDS saat ini Pemkab Sukabumi sudah menyediakan tempat khusus untuk terapi Antiretroviral atau ARV seperti di RSUD Sekarwangi, Jampangkulon dan Palabuhanratu. Bahkan, pihaknya juga menjamin ketersediaan ARV mencukupi dan diberikan secara gratis.

"Untuk antisipasi penyebaran kami selain memberikan himbauan dan pembinaan khususnya kepada mereka yang sudah terinveksi agar tidak menularkan ke orang lain, juga memberikan pelayanan VCT (Voluntary Counseling Testing) kepada warga yang beresiko tertular penyakit ini," kata Asep.
pasang iklan banner
 
InnOnet © Copyright 2011-2018 Notifikasiku. All Rights Reserved.