Ada “Wanita Malaikat” di Masjid At – Taubah, Rest Area Tol Cikampek



Sebelumnya ane mengucapkan terima kasih dan mohon maaf kepada semua pihak yang telah memberikan izin kepada ane untuk mengangkat cerita ini ke publik.

Tujuan ane menulis cerita ini semata mata untuk sekedar menggugah hati dan perasaan kita semua yang merasa memiliki kesamaan baik dalam penggalan cerita maupun prilaku yang ada dalam cerita ini nanti.

Scene 1 : Latar Belakang

Ane punya seorang teman laki – laki baik yang sudah ane anggap seperti saudara ane sendiri, selain karena rumah kita yang berdekatan, kita juga selalu bertemu, bermain dan berkumpul bersama sama (baik di sekitar rumah maupun di aktifitas lainnya).

Sebut saja teman ane itu “Raja” (bukan nama sebenarnya). Dia pria mapan dan berpendidikan. Sebagai manusia tentunya ane sadar bahwa kita pasti punya kelebihan dan kekurangan, dan itu adalah hal yang wajar dan manusiawi. Termasuk teman ane.

Teman ane yang bernama Raja tersebut statusnya sudah menikah pada tahun 2007 dan memiliki seorang anak laki laki yang dilahirkan dari rahim istrinya bernama sebut saja bunga (bukan nama sebenarnya).

Scene 2 : Perjalanan kehidupan

Dalam proses kehidupan raja sehari hari, sebetulnya tidak ada yang aneh, semua relatif berjalan normal dan wajar. Hanya saja teman ane tersebut punya sebuah kebiasaan yaitu senang melakukan selingkuh, baik pada saat sebelum menikah dan setelah menikah.

Ane pikir itu merupakan sesuatu hal yang wajar dan normal sebagai seorang laki laki yang notabene masih muda, apalagi teman ane tersebut didukung oleh fisik dan financial yang memadai. Tetapi dari beberapa “adegan” perselingkuhan yang pernah dia lakukan, ane sering menyaksikan teman ane tersebut “tega” membawa selingkuhannya di depan pacarnya sendir. Ini kejadian sebelum menikah.

Pengertian tega yang ane maksud adalah, raja bisa sesuka hati menunjukan kemesraan dengan selingkuhannya di depan pacarnya sendiri, termasuk menelepon dan menerima telepon dari perempuan lain) atau dengan sengaja menceritakan perselingkuhannya dengan atau tanpa alasan (seperti sedang ribut misalnya).

Teman ane ini termasuk orang yang pandai berbohong, dia mampu menciptakan sesuatu hal yang salah menjadi benar dan benar menjadi salah, dalam arti dia bisa meyakinkan kebohongannya di depan pacarnya atau orang orang di sekitarnya (khusus dalam hal perselingkuhan).

Dia selalu punya alasan yang cenderung tidak masuk akal tapi dia mampu menjadikan alasannya itu menjadi sesuatu yang masuk akal (celakanya banyak pacar dan mantan pacarnya yang cenderung lemah, manut, nurut, dan percaya begitu saja). Terdengar agak berlebihan memang, tapi itulah faktanya.

Jika diceritakan satu persatu, mungkin sudah terlalu banyak perempuan atau pacar – pacarnya yang pernah dia sakiti, yang pernah dia bohongi. Tapi semua itu sama sekali tidak merubah prilakunya untuk selalu berselingkuh.

Dalam sebulan saja, raja bisa berganti ganti pasangan (baik hubungan resmi maupun tidak resmi). Ada yang usia pacarannya hanya berjalan sekitar 3 hari lalu pindah lagi ke perempuan lain. Dan yang membuat ane kesal adalah dia selalu mengakhiri hubungannya dengan alasan dan cerita yang selalu menyudutkan pacar – pacarnya.

Scene 3 : Kisah pernikahan

Waktu demi waktu berjalan, dan proses kehidupan terjalani dengan biasa. Sampai pada akhirnya teman ane yang bernama raja tersebut menikah. Sebagai teman ane bersyukur, bersyukur karena berharap dia bisa menjaga pernikahannya hingga akhir hayatnya. Dan yang paling penting raja bisa merubah kelakuan jeleknya di masa lalu.

Raja menikahi seorang perempuan bersahaja yang sederhana, seorang perempuan campuran jawa dan Sunda. Sebut saja namanya bunga.

Bunga begitu mencintai raja sebagai suaminya, dia penurut, patuh, dan pekerja keras. Dibandingkan dengan mantan – mantan pacaranya raja terdahulu. Bunga ini bisa disebut tidak terlalu istimewa dalam hal fisik. Artinya Bunga berwajah biasa saja tapi tetap terlihat anggun.

Satu bulan pertama, dua bulan, tiga bulan, hingga satu tahun pernikahannya. Raja dan bunga bisa menjalani kehidupan pernikahanya dengan baik hingga dikaruniai seorang anak laki laki yang sehat, lucu, dan Insya Allah taat pada agama dan bangsanya.

Tetapi di tahun kedua, semua menjadi berubah, total…..iya total. Raja seolah olah kembali pada kebiasaan lamanya yaitu senang berselingkuh (meski tidak se’ekstrim dulu). Dia sering terlihat ribut dengan istrinya hanya karena sms atau telpon dari seorang perempuan.

Raja juga sering mencari alasan untuk keluar rumah baik siang maupun malam hanya untuk jalan dengan selingkuhannya. Pada awalnya bunga cenderung tidak terlalu ambil pusing. Bunga lebih banyak mengalah meskipun terlukai dan merasa selalu dibohongi.

Sampai pada akhirnya bunga tahu bahwa suaminya raja memang punya kebiasaan buruk, bunga juga tahu kalau dirinya sering diperlakukan tidak adil. Tapi apa yang bunga lakukan? Marah atau mungkin meminta cerai? Tidak…semuanya tidak dia lakukan kecuali satu yaitu mencoba untuk tetap bersabar. Dia berharap suaminya bisa berubah seiring perjalanan waktu.

Bunga sering ditinggalkan suaminya ke luar kota untuk alasan bisnislah, bertemu teman teman lamanya lah, atau untuk alasan yang sebetulnya tidak terlalu penting. Dan yang paling mengecewakan adalah, Raja selalu menutup akses komunikasi baik lewat Hp atau berita apapun. Sehingga sulit bagi bunga untuk menghubungi atau sekedar mencari khabar keberadaan suaminya. Sampai di sini pun bunga tetap masih sabar.

Scene 4 : Akhir dari petualangan 

29 Desember tahun 2011, Raja, istri dan anaknya berangkat untuk berlibur ke luar kota, saat itu tujuannya adalah bandung. Saat berisitirahat di Rest area, di sekitar tol Cikampek (sebelah kiri jalan menuju gerbang tol Kopo). Raja dan Istrinya turun untuk sekedar berisitrahat dan makan. Waktu itu sekitar pukul 21.30 malam.

Pada saat istirahat, ketika bunga dan anaknya sedang makan di salah satu restaurant cepat saji. Raja pamitan kepada bunga untuk membeli kopi dan rokok yang tidak jauh dari resaturan tempat mereka makan tersebut.
Kemudian raja pergi untuk membeli kopi dan rokok, sesampainya di stan tempat penjualan kopi, raja bertemu dengan seorang perempuan yang katanya sangat cantik (bahkan bisa dibilang cantik luar biasa). Akhirnya mereka ngobrol – ngobrol (ceritanya bisa ngalor ngidul).

Yang menjadi persoalan adalah, raja sendiri tidak pernah bertanya kepada perempuan cantik tersebut darimana dan dengan siapa dia berada di rest area tersebut. Raja hanya menanyakan nama dan tujuannya saja. Yang kemudian dijawab oleh si perempuan cantik tersebut yaitu bernama mekar (sebut saja begitu).

Kurang lebih sekitar 15 menit raja dan mekar berkenalan dan mengobrol, tiba tiba mereka berdua menuju mobil milik raja yang kebetulan di parker agak jauh dari tempat istrinya makan. Ya Tuhan….Entah iblis dan setan apa yang merasuki hati dan pikiran teman ane bernama raja hingga dia pergi meninggalkan anak dan istrinya di rest area.

Agan tau teman ane tersebut pergi kemana? Menurut pengakuannya dia berangkat ke Bandung untuk melakukan perbuatan yang (maaf) tidak bisa ane ceritakan di sini.

Lalu bagaimana dengan istri dan anaknya? Satu jam lebih istrinya menunggu tanpa curiga apapun, sampai pada akhirnya bunga menyusul untuk mencari suaminya yang katanya sedang membeli kopi dan rokok.
Sejujurnya ane tidak sanggup untuk menceritakan kejadian ini lebih jauh (demi Allah) ane gak kuat dan ane nangis gan……….Tapi karena ini permintaan teman ane maka ane pun dengan sangat terpaksa harus melanjutkan cerita ini.

Scene 5 : Puncak cerita yang mengharukan

Dengan perasaan cemas dan bingung bunga mencari suaminya kemana mana, bahkan hingga meminta bantuan dari beberapa petugas di sekitar rest area tersebut. Tapi hasilnya nihil…..Raja dan mobilnya tidak diketemukan.

Lalu apa yang terjadi setelah itu? Bunga terdiam sambil menggendong anaknya yang sedang tidur, rasa kantuknya yang mulai datang membuat dia mencari tempat untuk sekedar merebahkan badan. Beruntung banyak orang yang coba membantu bunga. Salah satunya adalah karyawan restaurant tempat dimana dia makan.

Tapi bunga menolak dan lebih memilih masjid At – Taubah yang berada di sekitar rest area tersebut. Bunga juga sama sekali tidak bisa menghubungi suami dan keluarga lainnya karena memang hp’nya ditinggal di dalam mobil suaminya. Termasuk bunga juga tidak mau melaporkan kehilangan suaminya kepada pihak kepolisian. Entah karena alasan apa cuma bunga yang tahu.Hanya saja bunga beruntung karena membawa dompet yang masih berisi banyak uang dan kartu ATM.

Hingga pukul 02.00 pagi, bunga masih saja menunggu suaminya datang, sampai akhirnya bunga tidur di dalam masjid At – taubah di rest area tersebut. Bayangkan…….coba bayangkan……..Saat waktu menunjukan pukul 7.00 pagi suaminya masih belum juga datang.

Dengan segala kehancuran hati, bunga tetap menunggu suaminya di rest area tersebut, dengan segala kepiluan, amarah yang ditahan, dan sejuta murka mampu dia sembunyikan…….

Scene 5 :………………………………..

Tak ada yang bisa diceritakan oleh raja apa yang telah dia lakukan selama di Bandung dengan perempuan kenalannya, raja tidak mengerti sama sekali seperti apa kronologis dan jalan pikirannya sendiri. Yang dia tahu dia hanya keluar dari sebuah tempat yang katanya gelap (seperti gedung kosong) dan berhawa dingin. Raja juga tidak tahu kemana perempuan kenalannya itu pergi. Sampai akhirnya raja memutuskan untuk kembali ke rest area tempat dimana dia meninggalkan anak dan istrinya.

Sekitar Pukul 14.30 sore, tiba – tiba raja datang ke rest area, dengan wajah pucat dia mencari anak dan istrinya. Dia coba menanyakan kepada karyawan di restaurant, termasuk penjual kopi instant yang dia beli semalam. Dan semuanya menjawab tidak tahu. Di sini sempat terjadi keributan kecil karena salah seorang karyawan resaturan sempat memukul raja karena kesal dengan tindakannya semalam.

Lalu tiba – tiba datang seorang petugas kebersihan toilet yang lokasinya tidak jauh dari masjid tempat dimana istrinya tidur memberitahukan bahwa istrinya masih ada di masjid.

Teman ane raja bergegas pergi menuju masjid, dan raja melihat dengan mata kepalanya sendiri istrinya masih ada disitu menunggu kedatangan dirinya. Lalu apa yang terjadi……………?

Istrinya tersenyum melihat wajah raja, dan memeluknya. Kemudian bunga mengajak raja ke halaman masjid untuk menyiram kakinya dengan air botol mineral yang telah disediakan. Lalu membasuh kaki suaminya kemudian menciumnya………………………………….

Apa yang terjadi dengan raja…..?
Raja jatuh pingsan kemudian beberapa orang membawa raja ke ruangan masjid, dan ketika raja mulai siuman, raja berusaha memeluk anak dan istrinya sambil berkata “Demi Allah dan demi ibuku aku bersumpah……bahwa kamu adalah seorang istri berhati malaikat yang telah mengembalikan kebiadaban suaminya yang berhati iblis untuk mengakui bahwasanya aku bertobat dan memohon ampun kepadamu”

Scene 6 : Selesai

Catatan : Semoga cerita ini bisa membawa hikmah dan pelajaran untuk kita semua. Dan semoga Allah SWT (Tuhan Yang Maha Mencintai) senantiasa menjaga hati kita dari sesuatu yang buruk, Amin.
pasang iklan banner
 
InnOnet © Copyright 2011-2018 Notifikasiku. All Rights Reserved.