Miris!! ABG, Rokok, Alkohol, SEVEL


Sudah lama saya mendengar tentang 7/11 (Seven Eleven), namun baru malam ini saya masuk, melihat, dan mencicipi makanan yang dijual di SeVel. Macetlah yang membawa saya berbelok untuk sekedar menunggu jalanan lega dan mengisi perut yang sudah menjerit minta diisi.

Seven Eleven, nama yang dalam setahun belakangan ini sangat sering terdengar dalam percakapan anak2 muda Jakarta (karena saya tinggal di Jakarta). Nama sebuah gerai yang bertransformasi dari minimarket menjadi (sejenis) cafe tempat nongkrong dan bergaul. Yup, dari sekedar jual makanan dan minuman ringan, gerai yang dimiliki oleh Seven & I Holdings Co melebarkan sayap usahanya dengan menjual makanan siap saji yang tentu saja menuntut adanya tambahan ruang khusus di gerainya untuk menikmati makanan siap saji yang dijual.
___________________________________________

Satu cup Cappucino dan satu mangkok Chicken Blackpepper saya pesan, dan saya langsung menuju emperan toko yang ternyata ramai oleh anak-anak muda. Mungkin seumuran anak2 SMA dan anak Kuliahan, walaupun beberapa warga “senior” juga nampak asyik menikmati makan malamnya.

Sambil menikmati nasi, saya coba untuk memperhatikan sekitar. apa ya kira-kira yang membuat 7/11 spesial?sampai2 ada yang menyebut, kalo belum ke Sevel bukan anak gaul.

Makanan? rasanya biasa saja.

Tempat?saya rasa banyak cafe yang menawarkan tempat yang lebih baik.

Sambil terus mengamati, tak sengaja saya melihat seorang anak -mungkin umur sekitar 15-an- berjalan menenteng sebuah minuman beralkohol. Duduk. Bergabung dengan teman-temannya. Lalu dengan santainya minum bir.

Wow!!!sesuatu yang luar biasa bagi saya.

Kejadian yang baru pertama kali saya lihat. ABG minum bir. Ditempat umum. Tak ada yang melarang.

Kalo jaman saya dulu, jangankan minum bir, merokok saja takut dan sembunyi2.
___________________________________

Apa yang sudah saya lewatkan?

Apakah saya tertinggal terlalu jauh?
___________________________________

Kok bir dan rokok bisa dengan mudahnya berpindah tangan dari toko ke tangan ABG2 itu?

padahal setahu saya, untuk mendapatkan sebotol bir dan sebungkus rokok ada batasan usianya. Apa gerai2 tersebut tidak menanyakan identitas pembeli yang membeli bir atau rokok? masa sih sebuah Brand yang kelasnya internasional tidak memiliki prosedur penjualan bir dan rokok?

Atau pemerintah yang terlalu longgar dalam memberikan ijin dan melakukan pengawasan?

wah, mungkin ini yang membuat 7/11, Circle K, dan minimarket2 ini spesial.

“Kemudahan mendapatkan minuman beralkohol”

Benar?

Salah?

siapa yang tahu….
pasang iklan banner
 
InnOnet © Copyright 2011-2018 Notifikasiku. All Rights Reserved.