Dua orang tewas dan puluhan lainnya terluka di Boston, Senin (16/4) sore waktu setempat (Selasa WIB) ketika dua ledakan beruntun mengguncang dekat garis finis lomba marathon, dan dengan segera mengubah pesta atletik menjadi kekacauan berdarah.
Ceceran darah dan pecahan kaca memenuhi trotoar di area ledakan yang terjadi sebelum pukul 3.00 sore di Back Bay Section. Segera setelah itu, beberapa korban terluka terlihat jelas telah kehilangan anggota badan.
Kepolisian Boston mengatakan 23 orang terluka namun beberapa rumah sakit setempat memberikan data lebih banyak. Para petugas di Massachusetts General Hospital mengatakan 19 orang telah dikirim ke sana dan enam diantaranya dalam kondisi kritis. Dikatakan pula tindakan medis amputasi diperlukan. Tufts Medical Center melaporkan merawat enam orang korban.
Presiden Barack Obama telah diberitahu tentang peristiwa itu dan telah memerintahkan jajarannya untuk memberi bantuan yang diperlukan dalam menyidik dan mengambil tindakan, kata seorang pejabat Gedung Putih.
Ratusan petugas polisi dan pemadam kebakaran segera menghambur ke TKP dan mengamankan barisan bangku penonton di garis finis. FBI dan Kepolisian negara bagian ikut bergabung dalam penyidikan. Para pejabat pemerintah kota mendesak warga untuk menjauh dari lokasi.
Foto-foto Ledakan Bom di Lomba Maraton Boston
Pasukan penjinak bom juga segera menyisir area itu, kata Steve MacDonald, juru bicara Satuan Pemadam Kebakaran Boston. Para petugas menambahkan bunyi ledakan ketiga, yang terdengar sekitar pukul 4.00 sore, dilakukan oleh pasukan penjinak bom.
“Ada dua bom yang meledak di dekat garis finis di Boston Marathon hari ini. Kami bekerja sama dengan penegak hukum untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi,” kata penyelenggara lomba, Asosiasi Atletik Boston. Lomba itu diikuti banyak pelari terkenal di dunia.
Di dua titik Boylston Street, banyak orang bergelimpangan dan terluka. Seorang wartawan Boston Globe melaporkan dari lokasi dia melihat sebagian dari mereka kehilangan anggota badan; sementara yang lain pingsan.
“Dengan segera Nampak jelas ada yang terluka, tepat di tengah para penonton,” kata produser olahraga Boston.com, Steve Silva, yang berada di TKP saat ledakan terjadi.
“Darah di mana-mana, korban diangkut dengan dengan kereta dorong. Aku melihat ada yang kehilangan kaki mereka. Orang-orang menangis. Orang-orang bingung.”
Seorang pejabat pemkot yang mendengar paparan investigasi mengatakan ledakan pertama terjadi di antara jalan Boylston dan Exeter, di garis finis, dan selang lima detik kemudian ledakan kedua menghantam di jalan Boylston dan Fairfield yang tidak terlalu jauh jaraknya.
MacDonald dari pemadam kebakaran mengatakan satu ledakan terjadi di depan toko Marathon Sports di jalan Boylston nomor 671-673 dan pecahan kaca berhamburan dari toko LensCrafters “ke trotoar yang penuh darah.”
Silva dari Boston.com mengatakan, “Aku di sana di garis finis, merekam adegan di garis finis, dan lalu bum, ledakan terjadi, dan kurang dari 15 sampai 20 detik kemudian ada lagi ledakan kedua lebih dekat ke jalan Fairfield.”
“Tapi cuma ledakan saja, tak jelas asalnya darimana... aku melihat potongan tubuh, aku melihat darah di manan-mana. Orang-orang terluka parah.”
Dave Benson, 41, berada di panggung penonton di seberang jalan Boylston tempat terjadinya ledakan.
“Aku pikir itu merupakan pesta penutupan event dengan kembang api. Lalu aku melihat kepulan asap tebal dan orang-orang berjatuhan.”
Andrea George, 39, yang juga di seberang jalan, berkata: “Aku mendengar suara ribut dan kaca pecah. Temanku ada di sana dan aku tak bisa menghubungi mereka. Aku mulai berlari, semua orang berlari ke segala arah. Ini peristiwa paling menakutkan yang pernah kulihat.”
