Indonesia vs Mauritania : Siap Menggulung Negeri Antah Berantah

Malam nanti timnas senior Indonesia akan memulai kiprahnya di turnamen Al-Nakbah di Palestina. Tapi menjelang pertandingan dimulai terjadi perubahan.

 

Mestinya tim yang akan dihadapi Titus Bonai dkk adalah Uzbekistan di Stadion Ramallah. Tapi tim dari negeri pecahan Uni Sovyet itu dipastikan mengundurkan diri. Lawan Indonesia pun berubah. Malam nanti timnas Merah Putih akan melawan tim peringkat 202 dunia, Mauritania, yang semula berada di Grup C bersama Tunisia dan Jordania, yang dipindah ke Grup B bersama Indonesia dan Kurdistan (Irak Utara). Sementara, Srilanka yang berada di grup A bersama Palestina, Vietnam, dan Pakistan, dipindahkan ke grup C untuk mengisi posisi Mauritania. Di partai pertama Selasa kemarin, Mauritinia menyerah 1-3 dari Kurdistan.
Ramadhan POhan manajer timnas Indonesia mengatakan, alasan tidak tampilnya Uzbekistan di turnamen Al Nakbah karena tidak mendapat izin masuk Palestina oleh pihak Israel.

"Tidak masalah kita akan menghadapi tim mana. Yang jelas timnas akan tampil yang terbaik," tutur Ramadhan Pohan. Menurutnya saat ini semua pemain dalam kondisi fit dan siap tempur. "Semua pemain dalam kondisi bagus. Semua bergairah dan kita terus genjot spirit mereka," sambung Pohan.

Politisi Partai Demokrat ini mengungkapkan jika di Turnamen Al Nakbah, Mauritinia menurunkan timnas seniornya. "Kami melihat beberapa peman tengah dan depan mereka punya kelebihan skill individu. Ini harus diwaspadai tim kita. Tapi koordinasi tim dan barisan pertahanan mereka rapuh. Kondisi itu harus bisa dimanfaatkan barisan penyerang kita," ungkap Pohan.

Setelah bertanding melawan Mauritania malam nanti, timnas selanjutnya akan menghadapi Kurdistan di Dora, Minggu (19/5). Pohan mengaku timnas tidak terlalu memikirkan dengan perubahan jadwal tersebut.

"Untuk lawan Mauritania, mereka akan menurunkan skuad timnas seniornya. Kita belum pernah ketemu, strategi tentu tak mungkin dibeber secara terbuka. Tetapi, yang lebih penting kita fokus pada strategi kita saja," ujar Ramadhan.

Dalam turnamen ini, Indonesia membawa 20 pemain dari hasil seleksi pemusatan pelatihan nasional di Jogjakarta sejak 19 April lalu. Mayoritas pemain adalah mereka yang selama ini berlaga di kompetisi Indonesia Premier League (IPL) plus dua pemain asal Papua, Titus Bonai dan Oktovianus Maniani yang musim ini memperkuat tim Indonesia Super League (ISL), Persipura Jayapura dan Persiram Raja Ampat. Tapi bergabungnya dua pemain dipersoalkan kedua klubnya karena tidak mendapat izin.
pasang iklan banner
 
InnOnet © Copyright 2011-2018 Notifikasiku. All Rights Reserved.